Sosok Engineer Wanita: Tidak Lagi Sebatas Dunia Para Pria
Pada Hari Perempuan Internasional ini, kami berbincang dengan tiga engineer wanita dari Grab, dimana dua diantaranya merupakan pemimpin tim. Berikut ini adalah pengalaman mereka dalam berkiprah di dunia engineering yang umumnya dinilai sebagai dunia para pria. Xiaole, sebagai salah satu engineer
wanita unggulan kami mengatakan, sangatlah penting bagi para wanita
untuk saling berbagi dengan wanita-wanita lain yang bergerak dalam
bidang teknologi. Kami harap cerita ini dapat menginspirasi para wanita
di luar sana untuk mengejar impian mereka!
Hannah Vergara, engineering lead for quality assurance
Hannah
memimpin sebuah kelompok yang terdiri dari 15 engineer di bidang quality
assurance Grab, di mana setengah dari anggota timnya adalah wanita.
Perjalanan pribadi saya
“Ketika
saya belajar teknik komputer saat kuliah, saya adalah salah satu dari
dua gadis di dalam kelas yang muridnya berjumlah 20 orang. Kemudian,
saya bekerja di beberapa perusahaan di mana saya menjadi satu-satunya engineer wanita yang menangani Quality Assurance (QA)!
Untungnya, saya tidak pernah merasa sendirian di perusahaan-perusahaan
tempat saya bekerja tersebut. Meski demikian, saya pernah menjumpai
perekrut di masa lalu yang mengajukan pertanyaan tentang status
pernikahan saya. Secara tidak sengaja, pertanyaan-pertanyaan seperti
‘Apakah Anda berencana untuk memiliki anak?’ dapat membuat wanita merasa
dirinya dianggap kurang produktif jika mereka memiliki komitmen untuk
berkeluarga.”
Pendapat saya mengenai wanita yang bekerja dalam industri teknologi
“Dalam
pekerjaan saya, kualitas dapat dicapai dari berbagai cara yang berbeda.
Jadi memiliki tim dengan rasio jenis kelamin yang seimbang tentunya akan
sangat membantu. Saya menemukan bahwa engineer laki-laki cenderung memiliki pemikiran yang straightforward,
sementara wanita lebih fokus pada hal-hal yang bersifat detil. Wanita
memiliki cara pikir yang berbeda, menimbang segala kemungkinan, termasuk
skenario negatif. Ketika menciptakan sebuah produk, kami menginginkan
perpaduan yang baik dari perspektif-perspektif tersebut.”
Budaya untuk saling menghormati
“Saling
menghormati adalah nilai utama dalam Grab. Saya telah menyaksikan
bagaimana tim kami saling bertukar pikiran dan menyelesaikan perbedaan
pendapat dengan baik, serta bagaimana para pemimpin kami juga
melakukannya. Setiap kali saya mempekerjakan karyawan baru, saya selalu
melakukan penilaian berdasarkan nilai-nilai tersebut, apakah calon
karyawan tersebut menganut nilai-nilai yang sama. Budaya ini memastikan
bahwa setiap orang dan cara pandangnya akan dihargai.”
Dunia Engineer bagi saya adalah…
“Sebuah bagian dari perubahan. Para engineer
tidak hanya mengindentifikasi masalah, melainkan bekerja untuk
memecahkan masalah atau mencari solusi. Berasal dari Metro Manila,
bekerja pada sebuah perusahaan aplikasi transportasi sangatlah bermakna
bagi saya karena saya tahu bagaimana kemacetan sangat memakan waktu dan
biaya. Saya sangat senang ketika saya pulang ke rumah dan melihat
perubahan di jalan. Saya yakin akan lebih banyak solusi yang dapat kami
hasilkan melalui pekerjaan kami.”
Xiaole Kuang, lead engineer for payments and pricing
Xiaole
memimpin sebuah tim yang beranggotakan tujuh engineer yang menangani
GrabPay, solusi pembayaran non-tunai dari Grab. Mayoritas anggota timnya
terdiri dari para pria.
Sebagai manajer wanita
“Di luar Grab, Saya rasa beberapa orang terkejut ketika mereka mendengar saya memimpin sebuah tim engineer,
namun saya tidak mengambil pusing akan hal tersebut. Saya tidak melihat
tim saya bekerja untuk saya. Pekerjaan saya adalah mendorong mereka
untuk melakukan hal yang terbaik. Jika mereka percaya bahwa mereka
memiliki metode yang lebih baik, saya akan mendorong mereka untuk
melakukannya dengan cara mereka.”
Pendapat saya mengenai wanita yang bekerja dalam bidang teknologi
“Saya
tidak pernah memandang jenis kelamin ketika membangun tim saya. Saya
menginginkan orang-orang dengan kepribadian dan keterampilan yang tepat,
dan saya tidak akan menurunkan standar saya. Namun, saya percaya ada
manfaat memiliki lebih banyak wanita dalam industri ini. Sangat sedikit
pemimpin wanita dalam bidang IT, apalagi CTO. Ada kalanya saya juga
mempertanyakan sampai berapa jauh saya dapat bertahan di bidang ini.
Kita perlu melihat lebih banyak teladan wanita, sehingga para wanita
dapat percaya dengan potensi mereka sendiri untuk menjadi lebih maju.”
Dunia engineer bagi saya adalah…
“Sangat
kreatif. Kami melakukan pekerjaan di Grab yang belum pernah ada yang
melakukan. Misalnya, tim saya menciptakan solusi pembayaran non-tunai
untuk Grab. Tapi bagaimana kita dapat membuat orang-orang di negara yang
masih bergantung pada transaksi uang tunai untuk beralih ke uang
digital ke dalam sebuah aplikasi? Tentunya perlu kreatifitas untuk
memecahkan masalah tersebut, terutama ketika tidak ada jawaban yang
pasti.
Saya semakin memahami bahwa komunikasi menjadi sangat penting dibandingkan dengan keterampilan teknis dalam dunia engineer. Kini, tidak ada istilah pekerjaan yang dilakukan ‘sendiri’. Semua tentang kerja sama. Seorang engineer harus mengetahui bagaimana mengekspresikan diri dan meyakinkan orang lain tentang ide-ide mereka.”
Shivani Mukherjee, a quality assurance engineer
Sebagai kepala engineer untuk pembayaran pengemudi, Shivani menangani proses otomatisasi pembayaran bagi para pengemudi Grab.
Perjalanan pribadi saya
“Dibesarkan
di India, saya melihat bagaimana anak perempuan dipaksa untuk
meninggalkan sekolah, atau bahkan pekerjaan, untuk merawat keluarga
mereka, sementara kakak laki-lakinya melanjutkan pendidikan. Saya
beruntung bahwa keluarga saya adalah keluarga liberal dan saya
dibesarkan tanpa adanya tuntutan atas ‘peran wanita’ yang seharusnya.
Merasa penasaran, saya tertarik untuk mempelajari ilmu teknik di
perguruan tinggi.”
Pendapat saya mengenai wanita yang bekerja dalam bidang teknologi
“Saya
masih ingat bagaimana beberapa profesor di perguruan tinggi
mempertimbangkan berulang kali sebelum mengirim saya dan beberapa murid
perempuan lainnya ke kompetisi robotik nasional. Kami akhirnya mengikuti
kompetisi tersebut dan mendapat nilai yang baik, dan dimuat di koran!
Hal tersebut yang seharusnya dilakukan wanita: menciptakan tren,
alih-alih mengikutinya. Sayangnya, masih ada persepsi bahwa pria adalah
ahli teknologi yang sesungguhnya. Kita harus mengubah konsep pemikiran
bahwa wanita berperan lebih baik dalam hal sumber daya manusia, keuangan
dan perdagangan, tetapi tidak di bidang engineering atau pengembangan mobile. Karena kita pun bisa.”
Dunia engineer bagi saya adalah…
“Sangat dinamis. Gagasan bahwa engineer
hanya mengerjakan kode yang sudah ketinggalan zaman. Saat ini semua
orang dapat menciptakan telepon genggam, tetapi apa yang membedakan
antara iPhone Apple dan perangkat lainnya? Hal tersebut adalah bagaimana
perasaan pengguna saat memakai Apple, di situlah perspektif bisnis
memainkan perannya. Saat ini, seorang engineer harus
melampaui peran teknis untuk mempertimbangkan hal-hal seperti
pengalaman pengguna, permintaan dan/atau kebutuhan dari bisnis dan
pelanggan.”
Saran saya bagi para wanita
“Tanggapi
siapapun atau apapun yang meragukan kemampuan Anda. Selalu katakan pada
diri sendiri bahwa Anda layak mendapatkan yang lebih baik. Misalya,
apabila Anda berada di tingkatan pertama dalam sebuah pekerjaan di
bidang engineering,
pikirkanlah cara Anda untuk dapat mencapai ke tingkatan selanjutnya.
Selalu berusaha untuk berbuat lebih, sehingga Anda tidak cepat merasa
puas.”
Sementara
itu dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional, Grab menawarkan
10 kali perjalanan gratis dengan GrabBike dan GrabCar selama periode 6
Maret – 2 April 2017 dengan syarat & ketentuan sebagai berikut:
- Hanya berlaku untuk pembayaran dengan GrabPay
- Berlaku dengan memasukkan kode promo GBGRATIS10 untuk 10x perjalanan gratis hingga Rp10.000 naik GrabBike atau GCRATIS10 untuk 10x perjalanan gratis hingga Rp30.000 naik GrabCar saat melakukan pemesanan dan kode promo tervalidasi sebelum melakukan perjalanan dengan GrabBike maupun GrabCar
Ikutin 8 Tips Sukses Menjalankan Start Up Dari Karyawan Pertama Grab!
Apakah kamu tahu bahwa Grab memulai usahanya di gudang kecil?
Karyawan perintis kami berbagi rahasia bagaimana kami bertransformasi menjadi startup unicorn!
Oleh Cheryl Goh, Vice President of Marketing, Grab
Jika kamu ingin tahu jatuh bangun sebuah perusahaan, siapa lagi yang lebih baik ditanya selain orang-orang yang telah bergabung sejak hari pertama? Itulah yang Grab lakukan Januari ini, dimana kami mengumpulkan para karyawan perintis untuk berbagi pengalaman mereka berjuang hingga Grab mencapai kesuksesan seperti saat ini.
Hasilnya? Kisah yang menggetarkan tentang keberanian dan ketekunan. Baca terus untuk karir #inspo!
*Pelajaran sejarah singkat: Grab bermula sebagai MyTeksi di 2013. Bermula di Malaysia, Grab berkembang ke Singapura, Thailand, Indonesia, Vietnam dan the Philippines.
1. Segala keterbatasan akan mendorong kita untuk berusaha maksimal mungkin
“Kantor pertama Grab di Malaysia berada.. di gudang kecil. Kami kemudian ‘upgrade’ ke sebuah gudang di showroom mobil Renault di Petaling Jaya. Saya punya meja plastik lipat dan tumpukan kotak sebagai kursi! Untuk menghemat perjalanan bisnis, kami mengambil penerbangan murah tengah malam dan bahkan berbagi tempat tidur dengan rekan-rekan satu tim. Beberapa dari kita harus tahan mendengar dengkuran atau tak sengaja dipeluk waktu tidur. Namun dengan segala keterbatasan itu, kami memiliki motivasi dan keinginan yang kuat. Kami seringkali mengambil penerbangan pukul 1 pagi ke Manila dan langsung mendekati para pengemudi taksi saat kami mendarat. Saya ingat bagaimana [CEO] Anthony Tan meminta saya untuk mengajukan proposal peluncuran GrabTaxi di Indonesia pada pukul 10:30 malam. Saya mengajukan proposal delapan jam kemudian, dan terbang ke Jakarta keesokan harinya untuk memulai perekrutan dan mencari lokasi kantor. Kami meluncurkan layanan Grab dalam waktu enam minggu.” – Hong Eu Gene, Deputy Country Manager, Grab Indonesia.
2. Grab (Ambil) Setiap Peluang
“Saya bergabung dengan Grab setelah bekerja selama sembilan tahun di sebuah perusahaan konsultan manajemen. Di perusahaan sebelumnya, saya telah merasa nyaman, menikmati pekerjaan dan berkesempatan untuk menduduki posisi sebagai partner. Saya melakukan wawancara pertama saya dengan Grab pada hari Sabtu, mendapat tawaran pekerjaan pada hari Rabu … dan mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya pada hari Senin berikutnya! Saya benar-benar takut. Selama beberapa bulan pertama saya bertanya pada diri sendiri apa yang telah saya lakukan. Namun, kesempatan untuk membangun sebuah perusahaan dari nol tidak akan datang lagi.
Saran saya: Kenali ketika peluang datang kepada Anda. Saat Anda merasa yakin, jangan takut untuk mengambil risiko. Akhirnya, semakin Anda gagal, semakin cepat Anda meraih keberhasilan.” – Lim Kell Jay, country head, Grab Singapore.
3. Jika Anda tidak memahaminya, Anda tidak akan dapat mengembangkannya
“Sebelum mengembangkan aplikasi, kami rutin berkunjung ke pusat pemesanan taksi di Kuala Lumpur untuk memahami proses mereka. Bahkan, salah satu rekan tim saya bekerja di sana selama 6 bulan. Kami belajar bagaimana para komuter/pelaju menelepon dan menunggu untuk mendapatkan pengemudi taksi. Pengalaman tersebut sangat membantu kami untuk menjiwai produknya.” – Aaron Gill, head of business solutions, Grab
4. Bertemanlah dengan mereka yang memberikan Anda tantangan
“Pada awalnya, perusahaan-perusahaan yang telah berdiri mapan mengatakan kepada kami: “Saya berikan Anda waktu lima bulan. Anda akan bangkrut. Tidak ada cara Anda bisa melawan kami. Selama bertahun-tahun, kami menghadapi persaingan yang ketat dari pesaing aplikasi pemesanan kendaraan, beberapa di antaranya adalah perusahaan besar. Situasinya seperti David dan Goliath. Tapi ingat, Anda akan selalu mendapatkan keuntungan dengan menghadapi Goliath. – Anda akan lebih dewasa, belajar sesuatu yang baru tentang diri Anda dan mendorong diri sendiri untuk maju. Kuncinya adalah Anda harus bersaing dengan keunggulan Anda. Beberapa pesaing kami memiliki dana yang lebih banyak. Jadi fokus kami tak hanya sebatas pendanaan, namun lebih kepada membangun hubungan dengan para mitra pengemudi Grab. Mitra pengemudi yang senang akan membuat penumpang bahagia.”– Adelene Foo, regional head of 2-wheels, Grab
5. Selesaikan masalah tidak hanya dengan pikiran, tapi juga hati Anda.
“Salah satu tantangan di Filipina adalah tidak semua mitra pengemudi memiliki ponsel cerdas. Sehingga kami harus menelepon mitra pengemudi dan secara manual mencocokkan mereka dengan penumpang sehingga mereka bisa menyadari bahwa kami memberi mereka pekerjaan. Pada waktu yang sama, kami memberikan ponsel cerdas kepada mereka sehingga mereka bisa mulai menggunakan aplikasi kami. Kami juga memberikan mitra pengemudi kami sekarung beras dan makanan kaleng sebagai insentif – perbuatan sederhana yang sangat mereka hargai. Melihat mereka senang membuat hati saya tersentuh.” – Rose Perea, customer support supervisor, Grab Philippines
6. Tatap Muka itu Penting
“Kami menghadapi persaingan aplikasi pemesanan kendaraan sejak awal kami beroperasi di Singapura. Pada saat itu, [CEO] Anthony Tan memberitahu saya, ‘Bro, tidak ada tempat kedua dalam perang!’ Jadi untuk menjalin ikatan dengan pengemudi taksi, tim saya mengunjungi bandara Changi dan foodcourt Lavender pada jam 3 pagi untuk memperkenalkan mereka kepada Grab. Saya menghabiskan akhir pekan menghadiri pernikahan mereka, pesta ulang tahun anak-anak mereka, mengunjungi mereka di rumah sakit … dan ngopi bareng dengan beberapa dari mereka setiap hari Rabu. Itulah cara kami mendapatkan kepercayaan dan dukungan mereka. Setelah kami mendominasi suplai taksi, kompetitor kami tidak memiliki kesempatan.” – Desmond Ng, head of partner quality, Grab Singapore
7. Terkadang, Anda harus memberikan segalanya
“Keputusan untuk meluncurkan layanan penyewaan kendaraan pribadi di Thailand ibarat sebuah pertaruhan. Proyek ini bisa gagal. Ketika saya bertanya ke tim saya apakah mereka mengerti apa yang mereka hadapi, tanggapan mereka adalah bahwa satu-satunya risiko yang tidak dapat mereka ambil adalah menunda peluncuran dan dikalahkan dalam kompetisi. Pada malam yang sama kami pergi ke Ikea dan menggunakan uang sendiri untuk membeli perabotan untuk kantor kami yang kosong.” – Vichakorn Varavarn Na Ayudhaya, head of new verticals, Grab Thailand
8. Rekan yang hebat tidak pernah mengatakan ‘Itu bukan tugas saya’
“Saat malam Natal, tim pemasaran Vietnam harus membungkus ratusan hadiah untuk suatu acara. Pada jam 5 sore, semua orang sudah kelelahan. Pada saat yang sama, tim operasional kami datang dan menawarkan bantuan. Kami tahu sebagian besar dari mereka ingin pulang ke rumah untuk Natal, namun mereka memberikan “alasan” seperti macetnya lalu lintas, sehingga mereka bisa tinggal dan ikut membantu! Kami menyelesaikan semuanya pada jam 8 malam dan bahkan punya waktu untuk menyelenggarakan perayaan kecil di kantor. Ini mengajarkan saya bahwa terkadang Anda tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Jadi, berbagi bebanlah dengan tim yang Anda cintai.” – Dao Tuan Dung, manager, digital marketing, Grab Vietnam

Grab investasikan US$700 juta untuk master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’
Grab, platform aplikasi pemesanan kendaraan terkemuka di Asia
Tenggara, hari ini mengumumkan master plan 2020 yang bertajuk ‘Grab 4
Indonesia’, yang didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Indonesia.
‘Grab 4 Indonesia’ meliputi rangkaian program yang ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk beralih ke ekonomi digital, termasuk di antaranya pembangunan R&D center Grab di Jakarta sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi bagi pasar Indonesia, peluncuran dana untuk keperluan investasi di perusahaan-perusahaan berdampak sosial yang berfokus pada peningkatan inklusi keuangan, serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia.
Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ ini sejalan dengan pertumbuhan Grab yang luar biasa di Indonesia, dengan bisnis GrabCar dan GrabBike yang masing-masing tumbuh lebih dari 600% pada tahun 2016. Seiring dengan ekspansi Grab di tahun 2016 ke beberapa kota, kini Grab menawarkan kenyamanan layanan transportasi yang beragam dan terjangkau ke lebih banyak kota di Indonesia dibanding pesaingnya, seperti Jakarta, Bali, Bandung, Padang, Makassar, Medan, Yogyakarta dan Surabaya. Selain itu, Grab juga terus menjadi pilihan utama pengguna platform multilayanannya, di mana satu dari tiga pengguna Grab di Indonesia menggunakan lebih dari satu layanan Grab.
Para mitra pengemudi Grab merupakan pilar utama yang berkontribusi dalam pertumbuhan pesat Grab. Sebagai bagian dari misi jangka panjang kami untuk meningkatkan taraf hidup mitra pengemudi kami, para pengemudi Grab memperoleh pendapatan sebesar 40-70 persen lebih tinggi per jamnya dibandingkan rata-rata pengemudi transportasi atau kurir di Indonesia, dan Grab telah menghasilkan pendapatan lebih dari USD 260 juta untuk para mitra pengemudinya di Indonesia.
Bapak Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mengatakan, “Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ merupakan bukti dari iklim bisnis Indonesia yang kondusif. Kami menyambut perusahaan-perusahaan seperti Grab yang ingin berkontribusi untuk kemajuan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia – untuk semakin memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.”
Bapak Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, menuturkan, “Kami ingin seluruh masyarakat Indonesia memperoleh manfaat dari teknologi informasi untuk meningkatkan taraf hidupnya, mengembangkan keahlian-keahlian baru, dan membentuk pemimpin global yang baru di bidang teknologi. Investasi Grab untuk melatih dan merekrut lebih banyak ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dan membimbing para wirausaha muda akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Aplikasi seperti ini harus diposisikan sebagai alat untuk mendorong dan memberdayakan masyarakat serta ekonomi.”
Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, mengatakan, “Potensi pertumbuhan Indonesia akan banyak bergantung pada pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan, termasuk jaringan transportasi publik yang efisien. Teknologi akan memainkan peranan penting, dan layanan seperti Grab yang memanfaatkan kekuatan data analytic akan melengkapi dan meningkatkan efisiensi serta keandalan dari infrastruktur transportasi negara kita, sehingga memungkinkan Indonesia maju makin pesat.”
Rosan Roeslani, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menyampaikan, “Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk berinvestasi dalam hal sumber daya manusia (SDM) dan memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan rantai nilai. Investasi Grab untuk masa depan Indonesia dalam jangka panjang dan pembukaan pusat Research and Development (R&D) di Jakarta akan meningkatkan kemampuan teknologi kita dan membuka beragam peluang ekonomi kepada seluruh masyarakat Indonesia.”
Anthony Tan, Group CEO dan Co-Founder Grab, menuturkan, “Sebagai startup teknologi terbesar di Asia Tenggara, kami sangat gembira dapat melakukan investasi yang signifikan untuk masa depan Indonesia dan mendorong transisi Indonesia menuju ekonomi digital sepenuhnya. Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ menggarisbawahi komitmen kami untuk memajukan Asia Tenggara serta antusiasme kami terhadap peluang-peluang luar biasa yang terbuka di Indonesia untuk membantu membangun dan memajukan infrastruktur serta ekosistem digital di Indonesia,”
Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia, mengungkapkan, “Sejak hari pertama beroperasi di Indonesia, kami telah menunjukkan komitmen kami terhadap target pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia dan menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan bisnis kami di berbagai kota baru, dengan mempekerjakan tim lokal yang kuat, dan memberi peluang pendapatan yang menarik bagi mitra pengemudi Grab. Master plan ‘Grab 4 Indonesia’ membawa komitmen ini selangkah lebih maju; setiap program merepresentasikan sebuah landasan untuk membangun pertumbuhan yang berkelanjutan bagi masa depan digital Indonesia. Kami akan melatih para insinyur dan berinvestasi pada para technopreneur berbakat sehingga mereka, sebagai timbal baliknya, dapat mengembangkan solusi teknologi dan menciptakan peluang ekonomi baru.”
Master Plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’
Master plan Grab untuk Indonesia mencakup tiga pilar utama:
Guna melengkapi para engineer Indonesia dengan keahlian dengan daya saing global, Grab akan memberikan kesempatan pelatihan di R&D centre yang terletak di Singapura, Beijing, dan Seattle. Para sarjana yang baru lulus dan memiliki keingintahuan serta minat yang besar terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat di Indonesia akan disambut dengan gembira jika ingin mendaftar. Grab akan memilih para engineer yang memiliki potensi melalui wawancara di kampus dan kemitraan dengan universitas-universitas negeri unggulan di bidang engineering.
Pendanaan ini akan berfokus pada industri layanan mobile dan teknologi dengan penekanan layanan di kota-kota kecil dan komunitas yang belum merasakan manfaat dari ekonomi digital.
Dana investasi yang berdampak sosial dalam ‘Grab 4 Indonesia’ akan membantu startup yang terpilih untuk mempercepat proses penetrasi produknya ke pasar dengan investasi modal dan bantuan teknis dari Grab. Dalam rangka mendukung “Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital” yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia, Grab juga akan menyelenggarakan serangkaian program kewirausahan melalui kerja sama dengan para mitra terpilih yang meliputi institusi pendidikan dan organisasi kewirausahaan. Program ini termasuk penyelenggaraan seminar bagi para technopreneur yang bercita-cita tinggi dan program bimbingan/mentorship dari para eksekutif Grab dalam mengembangkan rencana bisnis berkelanjutan yang memiliki tujuan sosial.
Selain itu, Grab akan memberikan para mitra pengemudinya lebih banyak akses terhadap kesempatan pembiayaan untuk membeli dan memiliki ponsel cerdas dan kendaraan bermotor, yang akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun sumber kesejahteraan yang berkelanjutan dan menjadi micro-entrepreneurs. Grab akan terus bekerja sama dengan mitra perbankannya, termasuk Nobu Bank, untuk memperluas kesempatan pembiayaan bagi seluruh konsumen Indonesia.
Indonesia adalah pasar terbesar Grab di Asia Tenggara. Grab akan terus berekspansi ke lebih banyak kota di Indonesia guna mengembangkan layanan transportasinya dan berinvestasi dalam GrabPay sebagai platform pembayaran mobile. Sejak diluncurkan pada 2012, Grab telah berkembang dari sebuah aplikasi sederhana untuk pemesanan taksi menjadi aplikasi transportasi terbesar di Asia Tenggara. Hingga saat ini, Grab memiliki lebih dari 630.000 mitra pengemudi aktif dan 33 juta unduhan dari berbagai wilayah.

- Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ akan memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk beralih ke ekonomi digital
- Roadmap 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ mencakup tiga pilar investasi utama – talenta di bidang teknologi, technopreneurship, dan pembayaran mobile
- Komitmen investasi ini seiring pertumbuhan bisnis sebesar 600% di tahun 2016 untuk layanan GrabCar dan GrabBike di Indonesia
‘Grab 4 Indonesia’ meliputi rangkaian program yang ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk beralih ke ekonomi digital, termasuk di antaranya pembangunan R&D center Grab di Jakarta sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi bagi pasar Indonesia, peluncuran dana untuk keperluan investasi di perusahaan-perusahaan berdampak sosial yang berfokus pada peningkatan inklusi keuangan, serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia.
Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ ini sejalan dengan pertumbuhan Grab yang luar biasa di Indonesia, dengan bisnis GrabCar dan GrabBike yang masing-masing tumbuh lebih dari 600% pada tahun 2016. Seiring dengan ekspansi Grab di tahun 2016 ke beberapa kota, kini Grab menawarkan kenyamanan layanan transportasi yang beragam dan terjangkau ke lebih banyak kota di Indonesia dibanding pesaingnya, seperti Jakarta, Bali, Bandung, Padang, Makassar, Medan, Yogyakarta dan Surabaya. Selain itu, Grab juga terus menjadi pilihan utama pengguna platform multilayanannya, di mana satu dari tiga pengguna Grab di Indonesia menggunakan lebih dari satu layanan Grab.
Para mitra pengemudi Grab merupakan pilar utama yang berkontribusi dalam pertumbuhan pesat Grab. Sebagai bagian dari misi jangka panjang kami untuk meningkatkan taraf hidup mitra pengemudi kami, para pengemudi Grab memperoleh pendapatan sebesar 40-70 persen lebih tinggi per jamnya dibandingkan rata-rata pengemudi transportasi atau kurir di Indonesia, dan Grab telah menghasilkan pendapatan lebih dari USD 260 juta untuk para mitra pengemudinya di Indonesia.
Bapak Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mengatakan, “Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ merupakan bukti dari iklim bisnis Indonesia yang kondusif. Kami menyambut perusahaan-perusahaan seperti Grab yang ingin berkontribusi untuk kemajuan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia – untuk semakin memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.”
Bapak Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, menuturkan, “Kami ingin seluruh masyarakat Indonesia memperoleh manfaat dari teknologi informasi untuk meningkatkan taraf hidupnya, mengembangkan keahlian-keahlian baru, dan membentuk pemimpin global yang baru di bidang teknologi. Investasi Grab untuk melatih dan merekrut lebih banyak ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dan membimbing para wirausaha muda akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Aplikasi seperti ini harus diposisikan sebagai alat untuk mendorong dan memberdayakan masyarakat serta ekonomi.”
Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, mengatakan, “Potensi pertumbuhan Indonesia akan banyak bergantung pada pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan, termasuk jaringan transportasi publik yang efisien. Teknologi akan memainkan peranan penting, dan layanan seperti Grab yang memanfaatkan kekuatan data analytic akan melengkapi dan meningkatkan efisiensi serta keandalan dari infrastruktur transportasi negara kita, sehingga memungkinkan Indonesia maju makin pesat.”
Rosan Roeslani, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menyampaikan, “Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk berinvestasi dalam hal sumber daya manusia (SDM) dan memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan rantai nilai. Investasi Grab untuk masa depan Indonesia dalam jangka panjang dan pembukaan pusat Research and Development (R&D) di Jakarta akan meningkatkan kemampuan teknologi kita dan membuka beragam peluang ekonomi kepada seluruh masyarakat Indonesia.”
Anthony Tan, Group CEO dan Co-Founder Grab, menuturkan, “Sebagai startup teknologi terbesar di Asia Tenggara, kami sangat gembira dapat melakukan investasi yang signifikan untuk masa depan Indonesia dan mendorong transisi Indonesia menuju ekonomi digital sepenuhnya. Master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’ menggarisbawahi komitmen kami untuk memajukan Asia Tenggara serta antusiasme kami terhadap peluang-peluang luar biasa yang terbuka di Indonesia untuk membantu membangun dan memajukan infrastruktur serta ekosistem digital di Indonesia,”
Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia, mengungkapkan, “Sejak hari pertama beroperasi di Indonesia, kami telah menunjukkan komitmen kami terhadap target pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia dan menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan bisnis kami di berbagai kota baru, dengan mempekerjakan tim lokal yang kuat, dan memberi peluang pendapatan yang menarik bagi mitra pengemudi Grab. Master plan ‘Grab 4 Indonesia’ membawa komitmen ini selangkah lebih maju; setiap program merepresentasikan sebuah landasan untuk membangun pertumbuhan yang berkelanjutan bagi masa depan digital Indonesia. Kami akan melatih para insinyur dan berinvestasi pada para technopreneur berbakat sehingga mereka, sebagai timbal baliknya, dapat mengembangkan solusi teknologi dan menciptakan peluang ekonomi baru.”
Master Plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’
Master plan Grab untuk Indonesia mencakup tiga pilar utama:
- Menciptakan lapangan pekerjaan di bidang teknologi informasi dan meningkatkan SDM di Indonesia
Guna melengkapi para engineer Indonesia dengan keahlian dengan daya saing global, Grab akan memberikan kesempatan pelatihan di R&D centre yang terletak di Singapura, Beijing, dan Seattle. Para sarjana yang baru lulus dan memiliki keingintahuan serta minat yang besar terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat di Indonesia akan disambut dengan gembira jika ingin mendaftar. Grab akan memilih para engineer yang memiliki potensi melalui wawancara di kampus dan kemitraan dengan universitas-universitas negeri unggulan di bidang engineering.
- Berinvestasi dalam technopreneurship untuk kepentingan sosial
Pendanaan ini akan berfokus pada industri layanan mobile dan teknologi dengan penekanan layanan di kota-kota kecil dan komunitas yang belum merasakan manfaat dari ekonomi digital.
Dana investasi yang berdampak sosial dalam ‘Grab 4 Indonesia’ akan membantu startup yang terpilih untuk mempercepat proses penetrasi produknya ke pasar dengan investasi modal dan bantuan teknis dari Grab. Dalam rangka mendukung “Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital” yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia, Grab juga akan menyelenggarakan serangkaian program kewirausahan melalui kerja sama dengan para mitra terpilih yang meliputi institusi pendidikan dan organisasi kewirausahaan. Program ini termasuk penyelenggaraan seminar bagi para technopreneur yang bercita-cita tinggi dan program bimbingan/mentorship dari para eksekutif Grab dalam mengembangkan rencana bisnis berkelanjutan yang memiliki tujuan sosial.
- Memperluas akses terhadap pembayaran mobile dan kesempatan pembiayaan
Selain itu, Grab akan memberikan para mitra pengemudinya lebih banyak akses terhadap kesempatan pembiayaan untuk membeli dan memiliki ponsel cerdas dan kendaraan bermotor, yang akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun sumber kesejahteraan yang berkelanjutan dan menjadi micro-entrepreneurs. Grab akan terus bekerja sama dengan mitra perbankannya, termasuk Nobu Bank, untuk memperluas kesempatan pembiayaan bagi seluruh konsumen Indonesia.
Indonesia adalah pasar terbesar Grab di Asia Tenggara. Grab akan terus berekspansi ke lebih banyak kota di Indonesia guna mengembangkan layanan transportasinya dan berinvestasi dalam GrabPay sebagai platform pembayaran mobile. Sejak diluncurkan pada 2012, Grab telah berkembang dari sebuah aplikasi sederhana untuk pemesanan taksi menjadi aplikasi transportasi terbesar di Asia Tenggara. Hingga saat ini, Grab memiliki lebih dari 630.000 mitra pengemudi aktif dan 33 juta unduhan dari berbagai wilayah.

Grab Indonesia Umumkan Penunjukan Badrodin Haiti Sebagai Komisaris Utama
Grab, platform aplikasi pemesanan kendaraan terkemuka di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan bergabungnya Badrodin Haiti sebagai Komisaris Utama di Grab Indonesia dan akan berkantor di Jakarta.

Grab, platform aplikasi pemesanan kendaraan terkemuka di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan bergabungnya Badrodin Haiti sebagai Komisaris Utama di Grab Indonesia dan akan berkantor di Jakarta. Melalui peran barunya, Badrodin akan memantau dan menjaga tata kelola serta kelangsungan jangka panjang perusahaan melalui peran pengawasan terhadap kinerja dewan direksi.
“Pak Badrodin memiliki karir yang cemerlang di Kepolisian Republik Indonesia, tempat dimana beliau telah mengabdi selama 35 tahun, dan terakhir saat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia telah berkontribusi secara signifikan dalam hal anti-terorisme, keamanan, intelijen, dan manajemen lalu lintas selama masa kepemimpinannya. Pak Badrodin memiliki pengalaman yang luas dalam bekerja dengan para pemangku kepentingan pemerintahan dan menyelaraskan kepentingan-kepentingan yang beragam. Seiring dengan evolusi yang terjadi di sektor teknologi dan platform pemesanan kendaraan di Indonesia, Pak Badrodin akan memandu dan memastikan Grab Indonesia berkontribusi secara konstruktif terhadap pelaksanaan dari sejumlah kebijakan transportasi dan aturan keselamatan yang baru,” kata Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia.
“Saya sangat senang bergabung dengan Grab Indonesia, sebuah organisasi yang berpegang teguh pada misinya dengan rekam jejak yang telah terbukti dalam meningkatkan taraf hidup di Indonesia dan memberikan solusi atas permasalahan lokal. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan nilai-nilai yang juga saya pegang teguh, dan saya akan memastikan bahwa Grab akan terus menjadi panutan sebagai perusahaan yang memiliki akuntabilitas dan citizenship. Saya juga akan menggunakan pengalaman saya bekerja di sejumlah daerah di Indonesia untuk memberi masukan sejalan dengan kegiatan ekspansi Grab di Indonesia,” kata Badrodin Haiti, Komisaris Utama, Grab Indonesia.
Sebelum bergabung dengan Grab, Badrodin memangku jabatan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia sejak April 2015 sampai Juli 2016. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian pada Maret 2014 hingga April 2015. Badrodin menyelesaikan pendidikannya di Akademi Kepolisian (AKPOL) pada 1982 dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1989. Sebelum menduduki dua posisi teratas di Kepolisian Republik Indonesia, Badrodin pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah di empat provinsi yaitu Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Jawa Timur.
Indonesia merupakan pasar terbesar Grab di Asia Tenggara. Grab akan terus berekspansi ke kota-kota lainnya di Indonesia, meningkatkan layanan transportasinya, dan berinvestasi dalam layanan GrabPay sebagai platform pembayaran mobile. Sejak diluncurkan pada 2012, Grab telah berevolusi dari aplikasi pemesanan taksi sederhana menjadi aplikasi pemesanan transportasi darat terbesar di Asia Tenggara. Kini, Grab memiliki 580.000 mitra pengemudi aktif dalam jaringannya dan telah diunduh di 30 juta perangkat.